Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Wisata Rumpun Ibing

Tari Merak

Tgl. Update :Jumat, 05 Agustus 2011
Daerah :Kabupaten Tasikmalaya
Lihat:19860
 10  4 Share4

Ikuti latar belakang Tari Merak yang sangat terkenal itu. Tari Merak merupakan tarian kreasi baru yang diciptakan oleh seorang koreografer bernama Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950an, dan tahun 1965 dibuat koreografi barunya oleh Dra. Irawati Durban Arjon dan direvisi kembali pada tahun 1985 dan diajarkan kepada Romanita Santoso pada tahun 1993.
Tari Merak sebenarnya menggambarkan tentang tingkah laku burung merak jantan yang memiliki keindahan bulu ekor sehingga banyak orang yang salah memperkirakan bahwa tarian ini tentang tingkah laku merak betina. Seperti burung-burung lainnya, burung merak jantan akan berlomba-lomba menampilkan keindahan ekornya untuk menarik hati merak betina. Merak jantan yang pesolek akan melenggang dengan bangga mempertontonkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk mencari pasangannya, dengan gayanya yang anggun dan memesona. Tingkah laku burung merak inilah yang divisualisasikan menjadi tarian merak yang menggambarkan keceriaan dan keanggunan gerak. Pesona bulu ekornya yang berwarna-warni diimplementasikan dalam kostum yang indah dengan sayap yang seluruhnya dihiasi payet, dan hiasan kepala (mahkota) yang disebut “siger” dengan hiasan berbentuk kepala burung merak yang akan bergoyang mengikuti gerakan kepala sang penari.
Tarian ini sendiri banyak ditarikan di beberapa event, baik nasional maupun internasional seperti perkenalan budaya di luar negeri. Bahkan Tari Merak pun ditampilkan sebagai tari persembahan dan penyambutan pengantin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JAWA BARAT
 
 
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibukotanya berada di Bandung. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta, ibukota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEJARAH HIP HOP DANCE


Hip-hop tari mengacu pada sosial atau koreografi tari menari gaya terutama musik hip-hop atau yang telah berevolusi sebagai bagian dari budaya hip-hop . This includes a wide range of styles notably breaking , locking , and popping which were developed in the 1970s by Black and Latino Americans . Ini mencakup berbagai gaya terutama melanggar , penguncian , dan komentar yang dikembangkan pada tahun 1970an oleh Hitam dan Amerika Latin . What separates hip-hop dance from other forms of dance is that it is often freestyle ( improvizational ) in nature and hip-hop dancers frequently engage in battles —formal or informal freestyle dance competitions. Apa yang membedakan tari hip-hop dengan bentuk-bentuk lain dari tari adalah bahwa hal itu sering gaya bebas ( improvizational ) di alam dan penari hip-hop sering terlibat dalam formal atau informal gaya bebas menari-kompetisi pertempuran. Informal freestyle sessions and battles are usually performed in a cipher , a circular dance space that forms naturally once the dancing begins. sesi freestyle pertempuran informal dan biasanya dilakukan dalam cipher, ruang dansa melingkar yang terbentuk secara alami sekali menari dimulai. These three elements—freestyling, battles, and ciphers—are key components of hip-hop dance. Ketiga unsur-freestyling, pertempuran, dan sandi-adalah komponen kunci dari tari hip-hop.
More than 30 years old, hip-hop dance became widely known after the first professional breaking, locking, and popping crews formed in the 1970s. Lebih dari 30 tahun, hip-hop dance menjadi dikenal secara luas setelah melanggar profesional pertama, penguncian, dan kru muncul dibentuk pada tahun 1970-an. The most influential groups are the The Lockers , the Rock Steady Crew , and the Electric Boogaloos who are responsible for the spread of locking, breaking, and popping respectively. Para kelompok yang paling berpengaruh adalah The lockers , para Rock Steady Crew , dan Boogaloos Electric yang bertanggung jawab atas penyebaran penguncian, melanggar, dan muncul masing-masing. Parallel with the evolution of hip-hop music , hip-hop dancing evolved from breaking and the funk styles into different forms: moves such as the ” running man ” and the “cabbage patch” hit the mainstream and became fad dances . Paralel dengan evolusi musik hip hop , hip-hop dancing berevolusi dari memecahkan dan gaya funk ke dalam bentuk yang berbeda: bergerak seperti ” berjalan orang “dan” patch kol “hit mainstream dan menjadi tarian mode . The dance industry in particular responded with studio/commercial hip-hop, sometimes called new style or LA style , and jazz funk . Industri tari pada khususnya menanggapi dengan studio / hip hop komersial, kadang-kadang disebut gaya baru atau gaya LA, dan funk jazz. These styles were developed by technically trained dancers who wanted to create choreography for hip-hop music from the hip-hop dances they saw being performed on the street. Gaya ini dikembangkan oleh penari secara teknis terlatih yang ingin menciptakan koreografi untuk musik hip-hop dari tarian hip-hop mereka melihat yang dilakukan di jalan. Because of this development, hip-hop dance is now practiced at both studios and outside spaces. Karena perkembangan ini, tari hip-hop sekarang dipraktekkan di kedua studio dan ruang luar.
Internationally, hip-hop dance has had a particularly strong influence in France and South Korea . Internasional, hip-hop tari telah memiliki pengaruh yang kuat terutama di Perancis dan Korea Selatan . France is the birthplace of Tecktonik , a style of house dance from Paris that borrows heavily from popping and breaking. Perancis adalah tempat kelahiran Tecktonik , gaya tari rumah dari Paris yang banyak meminjam dari muncul dan melanggar. France is also the home of Juste Debout , an international hip-hop dance competition. Perancis juga rumah Juste Debout , sebuah kompetisi tari hip-hop internasional. South Korea is home to the international breaking competition R16 which is sponsored by the government and broadcast every year live on Korean television. Korea Selatan merupakan rumah bagi kompetisi internasional melanggar R16 yang disponsori oleh pemerintah dan disiarkan setiap tahun tinggal di televisi Korea. The country consistently produces such skillful b-boys that the South Korean government has designated the Gamblerz and Rivers b-boy crews official ambassadors of Korean culture. [ 1 ] Negara ini secara konsisten menghasilkan seperti terampil b-anak laki-laki bahwa pemerintah Korea Selatan telah ditunjuk Gamblerz dan Sungai b-boy resmi duta besar awak budaya Korea. [1]
To some, hip-hop dance may only be a form of entertainment or a hobby. Untuk beberapa, hip-hop dance mungkin hanya suatu bentuk hiburan atau hobi. To others it has become a lifestyle: a way to be active in physical fitness or competitive dance and a way to make a living by dancing professionally. Untuk orang lain itu telah menjadi gaya hidup: suatu cara untuk aktif dalam kebugaran fisik atau tari yang kompetitif dan cara untuk membuat hidup dengan menari profesional.
Funk Styles dan renaisans California
As breaking was developing and evolving in New York , other styles of dance were developing at the same time in California . [ 21 ] Unlike breaking, the funk styles —which originated in the ’70s in California—were not originally hip-hop dance styles: they were danced to funk music rather than hip-hop music and they were not associated with the other cultural pillars of hip-hop ( DJing , graffiti writing , and MCing ). [ 21 ] [ 22 ] The funk styles are actually slightly older than breaking considering that (ro)boting (a predecessor to locking) was performed in the late 1960s. Seperti melanggar itu berkembang dan berkembang di New York , gaya tari lain yang berkembang pada saat yang sama di California . [21] Tidak seperti melanggar, yang funk gaya -yang berasal dari 70-an di California-tidak awalnya hip-hop gaya dansa : mereka menari untuk musik funk daripada hip-hop musik dan mereka tidak terkait dengan pilar budaya lainnya hip-hop ( DJing , menulis grafiti , dan MCing ). [21] [22] Gaya funk sebenarnya sedikit lebih tua dari melanggar mengingat (ro) membosankan (pendahulu untuk penguncian) dilakukan pada akhir tahun 1960.
Like breaking, the different moves within the funk styles came about with the formation of crews. Seperti melanggar, bergerak berbeda dalam gaya funk muncul dengan pembentukan kru. The Lockers were founded in Los Angeles by Don “Campbellock” Campbell who created locking. [ 23 ] They began as all black males but later women and Latinos were added to make up for the complaints of the lack of racial diversity. The lockers didirikan di Los Angeles oleh Don “Campbellock” Campbell yang menciptakan penguncian. [23] Mereka mulai seperti semua laki-laki hitam, tetapi perempuan kemudian dan Latin yang ditambahkan untuk menebus keluhan kurangnya keanekaragaman ras. One of these additions included choreographer Toni Basil who served as their manager. Salah satu penambahan ini termasuk koreografer Toni Basil yang menjabat sebagai manajer mereka. The Electric Boogaloos are another funk styles crew founded in Fresno by Sam “Boogaloo” Solomon. Para Boogaloos Listrik awak lain gaya funk didirikan di Fresno oleh Sam “Boogaloo” Salomo. Boogaloo Sam is credited for developing popping and electric boogaloo. [ 21 ] Popping got its name because when Boogaloo Sam was performing it, he would say “pop, pop, pop” under his breath as he was popping his muscles to the music. [ 24 ] [ 25 ] Electric boogaloo is a combination of boogaloo —a dance style characterized by rolling hip, knee, and head movements—and popping. Boogaloo Sam dikreditkan untuk mengembangkan dan listrik boogaloo bermunculan. [21] komentar mendapat namanya karena ketika Boogaloo Sam sedang melakukan itu, dia akan berkata “pop, pop, pop” pelan karena ia muncul otot-ototnya untuk musik. [ 24] [25] boogaloo Listrik adalah kombinasi dari boogaloo tarian gaya-ditandai dengan rolling pinggul, lutut, dan kepala gerakan-dan muncul. Sometimes it is mistakenly called electric boogie . Kadang-kadang keliru disebut sebagai boogie listrik. The bugalú dance was created in New York City by Cubans and Puerto Ricans and danced to mambo , soul, and R&B music. [ 26 ] Therefore calling it “electric boogie” leaves out the original essence of where the dance came from. Tari bugalú diciptakan di New York City oleh Kuba dan Puerto Rico dan menari untuk mambo , jiwa, dan R & B musik. [26] Oleh karena itu menyebutnya “listrik boogie” daun keluar esensi asli dari mana tarian itu berasal. Electric boogaloo lost popularity after the ’70s but it is still a respected dance form. boogaloo Electric hilang popularitas setelah 70-an tapi masih bentuk tarian dihormati. It is the signature dance style of the Electric Boogaloos (the crew). [ 24 ] Members of the Electric Boogaloos are still active traveling and teaching dance classes. Ini adalah tarian tanda tangan gaya Boogaloos Electric (kru). [24] Anggota Boogaloos Listrik masih aktif bepergian dan mengajar kelas dansa. Timothy “Popin Pete” Solomon and Steffan ” Mr. Wiggles ” Clemente are both faculty members at Monsters of Hip Hop dance convention. [ 27 ] Timotius “Popin Pete” Salomo dan Steffan ” Mr Wiggles “Clemente adalah anggota staf pengajar baik di Monster konvensi tarian Hip Hop. [27]
Though breaking and the funk styles are different stylistically they have always shared many surrounding elements such as their improvizational nature and the way they originated from the streets within Black and Latino communities. Meskipun melanggar dan gaya funk berbeda alirannya mereka selalu berbagi banyak elemen sekitarnya seperti sifat improvizational mereka dan cara mereka berasal dari jalanan dalam Hitam dan Latin masyarakat. The funk styles were integrated into hip-hop in the 1980s when the culture reached the west coast of the United States . Gaya funk yang diintegrasikan ke hip-hop pada tahun 1980 ketika budaya itu mencapai pantai barat Amerika Serikat .
Ever since hip-hop culture was embraced by the west coast, California has remained a hot bed of activity consistently producing regional dance styles. Sejak hip-hop budaya dipeluk oleh pantai barat, California tetap tempat tidur panas kegiatan secara konsisten memproduksi gaya tari daerah. In the ’70s while Fresno was known for popping and Los Angeles for locking, Oakland was known for a style called struttin . [ 3 ] The associated struttin’ crews did not have as much staying power as the Electric Boogaloos or The Lockers. Pada 70-an sementara Fresno dikenal karena komentar dan Los Angeles untuk penguncian, Oakland dikenal untuk struttin disebut gaya. [3] asosiasi struttin kru itu tidak memiliki banyak tinggal kekuasaan sebagai Boogaloos Electric atau The lockers. Thus, struttin’ faded and never became mainstream. Jadi, struttin ‘pudar dan pernah menjadi mainstream. The new millennium gave rise to a new Oakland dance style called turfing , a fusion of miming and gliding that places heavy emphasis on storytelling (through movement) and illusion . Milenium baru melahirkan gaya baru yang disebut tari Oakland turfing , perpaduan antara meniru dan meluncur yang memberikan penekanan berat pada bercerita (melalui gerakan) dan ilusi . Other than Bay Area pride, turfing has maintained its endurance due to local dance competitions and local youth programs that promote the dance as a form of physical activity. [ 28 ] On the heels of its exposure there’s another style rising out of LA called jerkin’ . Selain Bay Area bangga, turfing telah mempertahankan daya tahan, karena adanya kompetisi tari lokal dan program pemuda lokal yang mempromosikan tari sebagai bentuk aktivitas fisik. [28] Pada tumit eksposur ada lagi gaya bangkit dari LA disebut rompi ‘ . What separates this style from others is that the dancers who jerk typically wear skinny jeans . [ 29 ] This is similar to locking dancers in the ’70s who traditionally wore black and white striped shirts and socks. [ 25 ] [ note 4 ] Although established locally, both turfing and jerkin’ have not managed to break out of their own regions the way krumping has. Apa yang membedakan gaya dari orang lain adalah bahwa para penari yang brengsek biasanya memakai skinny jeans . [29] Hal ini mirip dengan mengunci penari di 70-an yang secara tradisional mengenakan kemeja berwarna putih bergaris-garis hitam dan kaus kaki dan. [25] [catatan 4] Meskipun didirikan lokal, baik turfing dan rompi masih belum berhasil keluar dari daerah mereka sendiri jalan krumping telah.
“Expression is a must in krump because krump is expression. You have to let people feel what you’re doing. You can’t just come and get krump and your krump has no purpose.” “Ekspresi adalah suatu keharusan dalam krump karena krump adalah ekspresi.. Anda harus membiarkan orang merasa apa yang Anda lakukan Anda tidak bisa hanya datang dan mendapatkan krump dan krump Anda tidak memiliki tujuan.”
Robert “Phoolish” Jones; Robert “Phoolish” Jones;
Krump Kings [ 30 ] Krump Kings [30] Krumping came about in the late ’90s within the African American communities of Compton, CA . [ 31 ] It was only seen and practiced in the Los Angeles metro area until it gained mainstream exposure by being featured in several music videos [ 32 ] and showcased in the krumping documentary Rize . Krumping muncul di tahun 90-an dalam African American komunitas di Compton, CA . [31] Ini hanya terlihat dan dipraktekkan di daerah metropolitan Los Angeles sampai mendapatkan eksposur mainstream dengan menjadi tampil dalam beberapa video musik [32] dan memamerkan dalam film dokumenter krumping Rize . Clowning (not to be confused with the clown walk ), the less aggressive predecessor to krumping, was created in 1992 by Tommy the Clown. [ 32 ] Tommy and his dancers would paint their faces and perform clowning for children at birthday parties or for the general public at other functions as a form of entertainment. [ 32 ] In contrast, krumping focuses on highly energetic battles and movements which Tommy describes as intense, fast-paced, and sharp. Pembadutan (tidak harus bingung dengan berjalan badut ), yang agresif pendahulunya kurang untuk krumping, diciptakan pada tahun 1992 oleh Tommy The Clown. [32] Thomas dan penari itu akan melukis wajah mereka dan melakukan pembadutan bagi anak-anak di pesta ulang tahun atau untuk masyarakat umum pada fungsi lainnya sebagai bentuk hiburan. [32] Sebaliknya, krumping berfokus pada pertempuran yang sangat energik dan gerakan yang Tommy menjelaskan sebagai intens, cepat, dan tajam. “If movement were words, [krumping] would be a poetry slam.” [ 31 ] “Jika gerakan adalah kata-kata, [krumping] akan puisi slam.” [31]
Compared to the funk styles, turfing, jerkin’, and krumping are relatively new. Dibandingkan dengan gaya funk, turfing, rompi ‘, dan krumping relatif baru. The cultural similarities between these street dance styles, the funk styles, and breaking have brought them together under the same subculture of hip-hop which has helped to keep them alive and evolving today. Kesamaan budaya antara jalan tari gaya, gaya funk, dan melanggar telah membawa mereka bersama di bawah subkultur yang sama hip-hop yang telah membantu untuk menjaga mereka hidup dan berkembang hari ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Cinderella Dalam Tarian Balet
Tribun Medan - Senin, 19 Desember 2011 10:54 WIB
Share |
Laporan wartawan Tribun Medan/Wiwi Deriana

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Sun Plaza mengadakan pentas seni yang menampilkan tarian balet anak sebagai kelanjutan dari program Natal yang bertema A Royale Christmas di Sun PLaza, Medan. Sebelumnya Sun Plaza juga sudah banyak melakukan program yang dimulai dari 25 November lalu seperti Christmas Musical, Sparkling Christmas, Meet and Greet Putri Indonesia 2011, Christmas Celebration, late night shopping, christmas orchestra, christmas carolers dan little santa workshop.

"Ini adalah bagian dari program Sun Plaza dimana pada hari ini akan ada dua acara yang dilaksanakan sekaligus" papar Regional Marketing and Communication Manager Sun Plaza, Ang Fu Shen.

The Classic Fairy Tale Ballet yang dibawakan Aurora Ballet ini memang mengangkat salah satu cerita dongeng yang terkenal yaitu Cinderella. Cinderella sendiri adalah dongeng  yang menceritakan kisah seorang anak perempuan yang menjadi pelayan ibu tiri dan kedua kakak tirinya dan kemudian menghadiri pesta pangeran dengan bantuan sihir dan harus kembali pukul 12 malam karena di saat itu sihirnya akan berakhir.

Acara yang dimulai pukul dua siang di lobi utama ini menarik kerumunan pengunjung yang sedang berbelanja untuk menyaksikan tarian dari anak-anak ini. Walaupun tergolong masih sangat muda, namun kelincahan anak-anak ini dalam membawakan tarian balet  Cinderella dapat memukau pengunjung yang datang. Tidak hanya tarian yang luwes, eksperesi wajah mereka yang menunjukkan kekagetan ketika jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan cinderella harus pulang juga terlihat sangat jelas.

Aurora Ballet Center yang membawakan acara di Sun Plaza ini sendiri dapat Anda temukan di jalan jambi no 33 dan jalan multatuli blok G no 14-15 dimana bila Anda ingin mendaftarkan putra-putri Anda belajar ballet, Anda bisa mendatangi alamat sekolah balet tersebut. (der/tribun-medan.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tarian Jawa Tengah
- Bedhaya Ketawang
Bedhaya Ketawang adalah juga salah satu tarian tradisional yang datang dari SOLO dan Jogja ( Pulau Jawa bagian Tengah). Kita sering lihat tarian ini dalam beberapa aktivitas seperti suatu upacara penobatan raja, festival atau pertunjukan. Bedhaya Ketawang dimainkan oleh 9 penari. Masing-Masing penari mempunyai tugas dan nama khusus. Nama mereka adalah Batak ( penari pertama), Endhel Ajeg, Endhel Weton, Apit Ngarep, Apit Mburi, Apit Meneg, Gulu, Dhada, dan Boncit.
Tarian ini pada umumnya ditemani oleh Musik Jawa Orkes yang disebut Gamelan. Gamelan ini dinamai Gamelan Kyai Kaduk Manis yang terdiri dari dari banyak instrumen musik seperti kendhang Ageng ( kendhang besar), Kendhang Ketipung, Kenong, dan kethuk
- Tari Serimpi Dan
- Tari Merak

- Tari watang (pasukan tombak remaja perkasa),
- Tari jemparing putri (pasukan panah gadis-gadis ayu),
- Tari jathilan (Jaran Kepang, pasukan berkuda yang sigap dan semangat) masing-masing dengan kostum budaya Jawa yang adhi luhung.
- Seni Barong Blora, merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat Blora. Alur cerita bersumber dari hikayat panji. Di dalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan seperti spontanitas, sederhana, keras, kompak yang dilandasi kebenaran. Kesenian barongan berbentuk tarian kelompok yang terdiri dari tokoh Singo Barong, Bujangganong, Joko Lodro/Gendruwon. Jaranan/Pasukan Berkuda, serta prajurit.
- Topeng Ireng kepanjangan dari Tata Lempeng Irama Kenceng yang artinya baris lurus irama keras. Topeng ireng hidup dan berkembang di lereng Gunung Merbabu dan Merapi. Kesenian itu sering dipergunakan untuk acara hajatan. Sekelompok penari dengan sepatu gemerincing dan kostum bak Indian Boyolali, topi bulu ayam, kain berwarna-warni memainkan tarian dinamis yang mengundang tepuk tangan penonton.
- Tari Aplang merupakan tarian tradisional yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara. Dahulu Tari Aplang digunakan untuk syiar Agama Islam. Aplang berasal dari kata ndaplang yang berarti tangan digunakan seperti gerakan silat. Tarian ini ditarikan oleh remaja putra-putri dengan diiringi rebana, bedug, kendang dan nyanyian syair salawatan. Kostumnya model Islam Jawa yang indah dipandang mata. Kembali ke Jatidiri Bangsa Kabupaten Banjarnegara.
- Singo Barong. Kesenian ini merupakan kesenian tradisional asli rakyat Demak, yang dilatar belakangi sejarah Demak. Hutan Glagah Wangi akan dijadikan pemukiman, namun Sang Penunggu yang merupakan sosok gaib Singo Barong Kembar tidak mau menerimanya. Dengan kesaktian “Cemeti Saptomowo” siluman Singo Barong dapat ditaklukkan. Prajurit dengan kostum surjan menaiki Kuda Kepang warna-warni yang indah.
- Tari Gondoriyo. Perpaduan antara tari, teater dan gerak akrobatik. Ceritera diambil dari babad panji yaitu kisah cinta Raden Panji Asmarabangun adri Jenggala yang mempersunting Dewi Sekartaji dari Kediri. Untuk adapat mempersunting putri tersebut Raden Panji harus dapat mempersembahkan seekor singo barong yang dapat berbicara. Joko Lodro utusan Raden Panji dapat menangkap Singa Lodro di hutan Lodaya.
- Tari Loro Blonyo. Tari Loro Blonyo merupakan gambaran Dewi Sri dan saudaranya Dewa Sadana. Dewi Sri adalah Dewi pelindung padi dan pemberi berkah serta merupakan lambang kemakmuran. Dewa Sadana adalah Dewa sandang pangan. Pada saat sekarang, kedua dewa dan dewi tersebut sudah sirna dari bumi pertiwi dan menetap di Tirta Kedasar. Sepeninggal mereka keadaan bumi pertiwi makin terpuruk. Bencana, malapetaka serta huru-hara terjadi di mana-mana. Atas petunjuk Dewa Wisnu agar keadaan kembali aman tenteram maka kedua dewa dewi tersebut harus dikembalikan. Hal tersebut tidak mudah karena untuk mendapatkan mereka harus berhadapan dulu dengan raksasa penunggu negara Tirta Kedasar. Semar akhirnya bisa membawa kembali mereka dan bumi pertiwi kembali pulih. Untuk mensyukuri keberhasilan tersebut dibunyikan kothekan lesung yang berirama magis. Tepuk tangan buat Karanganyar.
- Ebleg adalah kesenian khas Kabupaten Kebumen. Sepasukan pemuda memakai kostum warna-warni etnik naik kuda kepang melawan 2 Ular Raksasa. Selamat bagi Kebumen yang telah menampilkan kesenian daerahnya.
- Tarian Soreng Manggala Mangsah Yuda. Sekelompok pasukan perang dipimpin seorang komandan yang meniup terompet kerang bak perang Bharatayuda. Gadis-gadis cantik pasukan Srikandi meramaikan suasana. Pakaian yang gemerlapan menimbulkan suasana ceria.
- Tarian Jathilan. Tarian kera-kera seperti di ramayana. Ada yang berkostum putih rombongan Hanuman. Berkulit merah rombongan Hanggada. Dan Berbulu biru rombongan Anila. Tidak ketinggalan raksasa-raksasa berambut panjang naik kuda kepang.
- Tari Kretek. Tari Kretek diilhami akar kesejahteraan yang sampai kini dirasakan di Kabupaten Kudus. Beberapa penari ayu memakai kain kebaya, selendang bergaris hitam dengan topi lebar sedang membawa tampah tempat tembakau. Tarian menggambarkan kegiatan membuat rokok
- Karya tari yang merupakan kolaborasi Seni Grasak dan Kuntulan ini menceritakan pentingnya kembali kepada alam. Persembahan gunungan berisi sayur dan buah-buahan digotong 4 pemuda gagah. Serombongan petani dan perajurit berkuda mengawalnya.
- Tari rebana,
- Tari Rebana Santri. Putra-putri memakai kain batik khas pekalongan memainkan rebana. Sepatu tali kulit dengan krincingan membuat suasana meriah sekali. Warna hijau dan merah mendominasi disamping gemerlap keemasan
- Terjing Madroh. Gabungan dari Terbang Genjring, Marawis dan Tari Hadroh memeriahkan suasana. Gadis-gadis berpakaian ala Gypsy dengan bahan batik pekalongan warna-warni memeriahkan suasana.
- Tarian Beksan Jurit Ampil menggambarkan salah satu laskar putri Raden Mas Said yang bergelar Pangeran Samber Nyawa. Jangan dianggap menakutkan, putri-putri penari Jurit Ampil memakai kebaya putih lengan pendek membawa gendewa panah dan cundrik dan menari penuh keanggunan. Mahkota janur menghiasi rambutnya
- Tari Warak Dugder. Mengiringi Patung warak sekelompok gadis berpakaian Encim putih biru melenggang lenggok dengan manisnya. Asal kata Dug Der adalah suara bedug Dug Dug dan suara merian Dher. Campuran budaya Islam, Jawa dan Cina melatar belakangi seni ini.
- Tari Prajurit Bumi Rumekso merefleksikan masyarakat pada masa prakemerdekaan. Pasukan putri bersenjatakan panah dan Pasukan pria bersenjatakan toya mempertahankan bumi pertiwi. Gerak yang sederhana namun tegas menjiwai tari ini.
- Tari Kuncaraning Batik Solo memukau semua hadirin. Semua penari membawa bermacam-macam batik. Gerak tari yang gemulai dan kompak sangat indah sekaligus mempromosikan nama motif kain batik. Pada zaman dulu motif batik seperti sebuah yantra, alat afirmasi bagi pemakainya.
- Tari Kuntulan adalah gerak pencak silat yang diwujudkan dalam tarian. Semangat penari membangkitkan gelora semangat penonton.
- Tari Topeng Ireng yang dinamis sangat indah dan membuat para penonton memberi tepuk tangan riuh rendah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nama Tari-Tarian Khas Daerah Adat Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Tari Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Tari Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Tari Tradisional : Tari Piring, Tari payung
4. Provinsi Riau
Tari Tradisional : Tari Tanduk, Tari Joged Lambak
5. Provinsi Jambi
Tari Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Tari Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
7. Provinsi Lampung
Tari Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting
8. Provinsi Bengkulu
Tari Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadei Teminang
9. Provinsi DKI Jakarta
Tari Tradisional : Tari Topeng, Tari Yapong
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Tari Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Tari Tradisional : Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Tari Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Tari Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo
14. Provinsi Bali
Tari Tradisional : Tari Legong, Tari Kecak
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Tari Tradisional : Tari Mpaa Lenggo, Tari Batunganga
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Tari Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Tari Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Tari Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gong
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Tari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
25. Provinsi Maluku
Tari Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Tari Tradisional : Tari Musyoh, Tari Selamat datang
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Tari Tradisional : Tari Wira, Tari Suru Boek

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tari Pendet a Traditional Dance from Bali Indonesia - The Indonesian Heritage Series

76
rate or flag this page
indonesia.deviantart.com
Tari Pendet or Pendet Dance is a traditional dance from Bali Indonesia that was originally a dance of religious worship. Tari Pendet is used to play in a Hindu's Temple in Bali. This dance symbolizes the reception on the descent of gods into the earth. Lately, over the development period, the Bali artists change this dance to be a welcome dance although it still contains of sacred-religious symbols

Tari Pendet Bali

The Author of Tari Pendet

Tari Pendet is created by two Balinese Dancers Maestro, Mr. I Wayan Rindi and Mrs. Ni Ketut Reneng in 1950.  Mr. Wayan Rindi is a Balinese Maestro that is known for his ability to compose and preserve the art of dance through generations.  He is teaching many Balinese Dance to including Tari Pendet to the society and the family.

In 1961 another Maestro Mr. I  Wayan Beratha processed the Tari Pendet again. Pattern of dance from I Wayan Beratha is used until now.

Children Perform Tari Pendet

About Tari Pendet

Unlike another performing dance that require intensive training, Tari Pendet could be danced by everybody, man and woman, children and adult people. This dance is taught simply by following the move from the leader usually is an elder or senior woman.

Tari Pendet is performed in groups or pairs. This dance is used to play after the Tari Rejang in a Pura's (Hindu Temple in Bali) yard and generally facing the direction of the sacred (Pelinggih) with ceremonial dress and each dancer brings sangku (Balinese traditional religious equipment), jars, bowls and another equipment of offerings.

Another varian of Tari Pendet is Tari Baris Pendet. If Tari Pendet usually performed by woman dancer, the Tari Baris Pendet is performed by man dancer that dances while carrying offerings (gifts to the gods). Tari Pendet is not just a traditional dance but more than that it is a Balinese life style. It's a part of Balinese cultural and religious life.

Balinese people used to learn Tari Pendet since young and wherever they are in the world, they could dance the Tari Pendet.

The Pendet Dancer

Click thumbnail to view full-size
babadbali.comjournalight.wordpress.comkfsemarang.com

Tari Pendet From Bali Indonesia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TARI DERO - Sulawesi Tengah.

oleh UNTAIAN MUTIARA NUSANTARA pada 6 Januari 2011 pukul 23:43 ·
Dero atau Modero adalah tarian dengan formasi melingkar yang diikuti ratusan orang, dikenal masyarakat Poso-Morowali, Sulawesi Tengah [Sulteng], sebagai tarian perdamaian. peserta tari tersebut juga saling berpegangan tangan yang menandakan rasa persatuan dan persahabatan, meski sebelumnya tidak saling mengenal. Dero biasanya dilakukan pada malam hari, seusai warga menghadiri acara pesta pernikahan, pesta panen [Padungku] atau acara lainnya.

Bahkan hingga menjelang matahari terbit, Dero masih tetap berlanjut. tarian itu biasanya diiringi musik organ tunggal [sekarang, - dulunya memakai gong kecil] dengan dua penyanyi. Penyanyinya umumnya juga melantunkan lagu berbahasa daerah atau lagu populer lainnya dengan iringan irama agak cepat. tempo lagu yang agak cepat membuat penari Dero lebih bersemangat, bergoyang sambil berputar searah jarum jam atau sebaliknya.

Dalam situasi normal, dero dipentaskan malam hari, usai acara pesta pernikahan, pesta panen [Padungku] atau acara lainnya. Sering pula dero digelar sampai pagi dengan penuh suka cita. lupa waktu tak masalah karena begitulah sebagian cara masyarakat Poso-Morowali menikmati perdamaian. Dero menjadi arena persahabatan sekaligus perdamaian. lihat saja, dalam Dero, setiap orang bebas masuk ke dalam lingkaran. dan langsung menggandeng tangan orang di sebelahnya. tidak ada yang pernah menolak penggandengan tangan itu karena dero memang ajang untuk bergembira dan mencari sahabat tanpa peduli apa agamanya.

Tari Dero ini juga disebut dengan Tari Pontanu, jenis tari pergaulan di mana para penonton diajak ikut menari dengan saling bergandengan tangan membentuk lingkaran. tarian asal Poso dan Morowali, Sulawesi Tengah itu selalu dilakukan pada setiap acara-acara pernikahan, pesta panen [Padungku] dan syukuran lainnya di Poso-Morowali. tari Dero itu masih tetap dipertahankan di beberapa kampung di Poso-Morowali hingga kini. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tari Piring

16 Jun
 
 
 
 
 
 
i
 
Rate This
Quantcast
Dengan  suara ensambel talempong yang dinamis. Tiga pasang penari memasuki panggung. Kedua belah tangan penari-penari membawa piring. Pola-pola lantai yang diambil dari gerakan-gerakan pencak diperagakan.
Bentuk penyajian tari piring ini dilakukan secara pasangan maupun kelompok dengan ragam gerakan yang sifatnya cepat dan dinamis serta diselingi bunyi piring berdentik yang dibawa oleh para penari. Biasanya tarian ini berdurasi tujuh menit dan  diiringi dengan musik tradisional dan dibawakan dengan apik, tarian ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, kesejahteraan,dan kemakmuran rakyat Minangkabau.
Ternyata, dalam khazanah kebudayaan Minang, tarian tersebut memiliki fungsi spiritual yang berarti “pemujaan” terhadap Dewi Padi dan penghormatan atas hasil panen. Tari ini sudah hidup subur diwilayah pesisir selatan dan Sumatra Barat.
Tari Piring
Tari Piring dari  Sumatera Barat (Minangkabau) sangat digemari pihak luar negeri. Karenanya, bila pernah tampil di suatu tempat, maka biasanya akan ada undangan lain yang menyusul untuk tampil di lokasi yang sama.
Hal yang menyebabkan tari Minang digemari pihak asing, adalah gerakannya yang enerjik,  bersemangat, aktraktif, dinamis serta  gerakan  yang tidak monoton menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.
Diambil dari beberapa sumber.
Tari Piring
Tari Piring

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Serampang Duabelas: Tari Tradisional Melayu Kesultanan Serdang, Sumatra Utara

April 25, 2009

Ketika di hati sepasang pemuda muncul benih-benih cinta
Ketika di hati sepasang pemuda muncul benih-benih cinta

A. Asal-usul
Tari Serampang Duabelas merupakan tarian tradisional Melayu yang berkembang di bawah Kesultanan Serdang. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan digubah ulang oleh penciptanya antara tahun 1950-1960 (http://www.wisatamelayu.com/id; http://cetak.kompas.com). Sebelum bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari, sesuai dengan judul lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari (www.wisatamelayu.com/id; http://cetak.kompas.com; Sinar, 2009: 48).
Sedikitnya ada dua alasan mengapa nama Tari Pulau Sari diganti Serampang Duabelas. Pertama, nama Pulau Sari kurang tepat karena tarian ini bertempo cepat (quick step). Menurut Tengku Mira Sinar, nama tarian yang diawali kata “pulau” biasanya bertempo rumba, seperti Tari Pulau Kampai dan Tari Pulau Putri. Sedangkan Tari Serampang Duabelas memiliki gerakan bertempo cepat seperti Tari Serampang Laut. Berdasarkan hal tersebut, Tari Pulau Sari lebih tepat disebut Tari Serampang Duabelas. Nama duabelas sendiri berarti tarian dengan gerakan tercepat di antara lagu yang bernama serampang (Sinar, 2009: 48). Kedua, penamaan Tari Serampang Duabelas merujuk pada ragam gerak tarinya yang berjumlah 12, yaitu: pertemuan pertama, cinta meresap, memendam cinta, menggila mabuk kepayang, isyarat tanda cinta, balasan isyarat, menduga, masih belum percaya, jawaban, pinang-meminang, mengantar pengantin, dan pertemuan kasih (Sinar, 2009: 49-52; www.wisatamelayu.com/id). Penjelasan tentang ragam gerak Tari Serampang Duabelas akan dibahas kemudian.
Menurut Tengku Mira Sinar, tarian ini merupakan hasil perpaduan gerak antara tarian Portugis dan Melayu Serdang. Pengaruh Portugis tersebut dapat dilihat pada keindahan gerak tarinya dan kedinamisan irama musik pengiringnya.
Seni Budaya Portugis memang mempengaruhi bangsa Melayu, terlihat dari gerak tari tradisionalnya (Folklore) dan irama musik tari yang dinamis, dapat kita lihat dari tarian Serampang XII yang iramanya tari lagu dua. Namun kecepatannya (2/4) digandakan, gerakan kaki yang melompat-lompat dan lenggok badan serta tangan yang lincah persis seperti tarian Portugis. Sebagai seorang penari tentu saya takjub dengan adanya kaitan budaya antara kedua negara ini, dan sebagai puteri Melayu Serdang, dalam khayalan saya bayangkan ketika guru Sauti menari di hadapan Sultan Sulaiman di Istana Kota Galuh Perbaungan. Sungguh betapa cerdas beliau dengan imajinasinya menggabungkan gerak tari Portugis dan Melayu Serdang, sehingga tercipta tari Serampang XII yang terkenal di seluruh dunia itu (Tengku Mira Sinar, www.waspada.co.id).
Tari Serampang Duabelas berkisah tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang tua sang dara dan teruna. Oleh karena menceritakan proses bertemunya dua hati tersebut, maka tarian ini biasanya dimainkan secara berpasangan, laki-laki dan perempuan. Namun demikian, pada awal perkembangannya tarian ini hanya dibawakan oleh laki-laki karena kondisi masyarakat pada waktu itu melarang perempuan tampil di depan umum, apalagi memperlihatkan lenggak-lenggok tubuhnya (www.wisatamelayu.com/id).
Diperbolehkannya perempuan memainkan Tari Serampang Duabelas ternyata berpengaruh positif terhadap perkembangan tarian ini. Serampang Duabelas tidak hanya berkembang dan dikenal oleh masyarakat di wilayah Kesultanan Serdang, tetapi juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Riau, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai ke Maluku. Bahkan, tarian ini sering dipentaskan di manca negara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hongkong (www.wisatamelayu.com/id).
Keberadaan Tari Serampang Duabelas yang semakin mendunia ternyata memantik kegelisahan sebagian masyarakat Serdang Bedagai pada khususnya, dan Sumatra Utara pada umumnya. Kekhawatiran tersebut muncul karena dua hal. Pertama, persebaran Tari Serampang Duabelas ke berbagai daerah dan negara tidak diimbangi dengan transformasi kualitasnya. Artinya, transformasi Tari Serampang Duabelas terjadi hanya pada bentuknya saja, bukan kepada tekniknya. Menurut Jose Rizal Firdaus (Kompas, 1 Juli 2008), salah satu yang mengkhawatirkan dari perkembangan Tari Serampang Duabelas adalah pendangkalan dalam hal teknik menari. Hal ini disebabkan oleh orang-orang dari luar daerah Deli Serdang yang memainkan tarian ini tidak didukung oleh penguasaan terhadap teknik yang benar. Akibatnya, terjadi pergeseran teknik tari dari aslinya.
Kedua, minimnya kepedulian generasi muda kepada Tari Serampang Duabelas. Meluasnya persebaran tarian ini ke berbagai daerah ternyata tidak diimbangi dengan meningkatnya kecintaan generasi muda Serdang Bedagai terhadap tarian ini. Kondisi ini tidak saja dapat menyebabkan Tari Serampang Duabelas hilang karena tidak ada penerusnya, tapi juga bisa hilang karena diklaim oleh pihak lain (Kompas, 1 Juli 2008).
Kedua fenomena tersebut harus disikapi secara cepat dan tepat agar Tari Serampang Duabelas tidak saja lestari, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Serdang Bedagai pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Sedikitnya ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan Tari Serampang Duabelas. Pertama, menjadikan Tari Serampang Duabelas sebagai aset daerah. Artinya, pemerintah harus melakukan proteksi agar tarian ini tidak diklaim oleh pihak lain, yaitu dengan mematenkan hak ciptanya.
Kedua, mendekatkan Tari Serampang Duabelas kepada anak-anak dan remaja. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan Tari Serampang Duabelas sebagai salah satu materi pengajaran muatan lokal. Dengan menjadikan Tari Serampang Duabelas sebagai materi muatan lokal, maka anak-anak sejak dini diajarkan untuk mengetahui sejarah keberadaannya dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap geraknya. Dengan cara ini, maka kita telah berusaha menanamkan kepada generasi muda rasa cinta, bangga, dan rasa memiliki terhadap Tari Serampang Duabelas.
Ketiga, menyelenggarakan perlombaan rutin Tari Serampang Duabelas. Menyelenggarakan perlombaan tari artinya mencari orang yang mempunyai kemampuan terbaik dalam menari. Dalam perlombaan, hanya yang terbaiklah yang akan menjadi juara. Untuk menjadi yang terbaik, setiap orang harus belajar dengan sungguh-sungguh agar mempunyai kemampuan menari yang lebih baik dari orang lain. Melalui strategi ini, setiap orang secara halus “dipaksa” untuk mempelajari Tari Serampang Duabelas secara baik dan benar. Jika cara ini berjalan, maka ada dua hal yang dicapai sekaligus, yaitu lestarinya Tari Serampang Duabelas pada satu sisi, dan terjaganya kualitas teknik Tari Serampang Duabelas pada sisi yang lain.
Keempat, memberikan jaminan kesejahteraan hidup para pelestarinya. Para stake holder, khususnya pemerintah, perlu membuat terobosan agar para pelestari Tari Serampang Duabelas, dan juga para pelestari warisan budaya lainnya, dapat hidup secara salayak. Para pelestari kebudayaan kebudayaan tentu akan terus bekerja dan mengabdikan hidupnya untuk melestarikan warisan budaya jika apa yang dilakukan tidak saja secara normatif menjaga kelestarian budaya, tetapi juga secara praktis menjadi penopang keberlangsungan hidupnya. Seringkali warisan budaya dibiarkan terlantar karena “tidak memberikan” manfaat kepada pemiliknya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Musik dan Tarian Home Home > Info Korea > Budaya dan Seni > Musik dan Tarian 프린트

Musik dan tarian merupakan sarana ibadah, dan tradisi ini berlanjut terus selama periode
Tiga Kerajaan. Lebih dari 30 alat musik digunakan dalam periode ini, dan satu
yang khususnya patut dicatat adalah hyeonhakgeum (sitar berbentuk seperti burung bangau
berwarna hitam), yang diciptakan oleh Wang San-ak dari Goguryeo dengan mengubah sitar
bersenar tujuh dari Dinasti Jin dari Cina.

Hal lain yang perlu dicatat adalah gayageum, sitar yang digunakan di Kerajaan Gaya(42 – 562 M).
Alat musik gayageum yang terdiri dari 12 senar masih dimainkan di Korea modern.

Goryeo mengikuti tradisi musik Silla pada tahun-tahun awalnya, namun selanjutnya Goryeo
memiliki aliran-aliran yang lebih beragam. Ada tiga jenis musik di Goryeo – Dangak, yang berarti
musik dari Dinasti Tang di Cina, Hyangak atau musik pedesaan, dan Aak atau musik istana.


Pertunjukan ensembel musik klasik nasional menampilkan Sujecheon
(Hidup Panjang Seabadi Surga)

Beberapa jenis musik Goryeo merupakan warisan dari Dinasti Joseon dan masih
digunakan dalam upacara-upacara masa ini, terutama upacara-upacara yang melibatkan
pemujaan pada nenek moyang. Seperti halnya pada musik, pada mulanya Goryeo juga
menikmati tradisi tarian dari Tiga Kerajaan, namun kemudian Goryeo menambahkan jenis -
jenis lain dengan diperkenalkannya tarian istana dan tarian keagamaan dari Dinasti Song di Cina.

Pada jaman Dinasti Joseon, musik dihargai sebagai unsur utama ritual keagamaan dan
upacara-upacara. Sejak awal munculnya dinasti ini, dua lembaga yang menangani masalah
musik didirikan dan upaya-upaya ditempuh untuk menyusun komposisi-komposisi musik.

Hasilnya, sebuah kitab musik yang dikenal sebagai Akhakgwe-beom diterbitkan pada tahun
1493. Buku ini mengelompokkan musik yang akan dimainkan di istana menjadi tiga kategori –
musik upacara, musik Cina, dan musik pribumi. Terutama di saat Raja Sejong berkuasa,
banyak alat musik baru dikembangkan. Di samping musik istana, tradisi musik sekuler
seperti Dangak dan Hyangak terus berlanjut. Tari-tarian rakyat, termasuk tarian petani,
tarian dukun, dan tarian biarawan, menjadi populer di kemudian hari pada periode periode
Joseon, seiring dengan populernya tarian topeng yang dikenal dengan nama Sandaenori dan tarian boneka.

Alat musik perkusi untuk samulnori


Samulnori adalah sebuah pertunjukan musik ensembel menggunakan
empat alat musik yang berbeda: ggwaenggwari (gong besi kecil), jing
(gong besi besar), janggo (tambur berbentuk tabung jam pasir,
dan buk (tambur berbentuk seperti tong kayu).


       Ggwaenggwari                     Pungmul janggo               Jing                                  Soribuk
Tari topeng ini menggabungkan tarian dengan lagu dan cerita serta memasukkan unsur -
unsur syamanisme yang sangat menarik bagi rakyat biasa. Dalam penampilan tarian ini
penekanan sering diberikan pada ungkapan-ungkapan satiris yang mengolok-olok kaum
bangsawan sehingga menimbulkan kegembiraan bagi penonton yang menyaksikan
pertunjukan tersebut.

Sebaliknya, pengaruh-pengaruh Konfusius dan Budha sangat menonjol pada tarian tradisional.
Pengaruh Konfusianisme bersifat represif, sedangkan pengaruh Budha mengijinkan sikap
yang lebih toleran seperti ditunjukkan pada tari-tarian istana yang sangat indah serta tari-tarian
syaman yang ditujukan bagi orang yang telah meninggal.

Sejumlah besar tarian tradisional semakin berkurang selama masa penjajahan Jepang,
juga dikarenakan proses industrialisasi dan urbanisasi yang berlangsung sangat cepat
pada era 1960-an dan 1970-an. Baru pada era 1980-an orang mulai berpikir untuk menghidupkan
kembali tarian yang telah lama dilupakan ini. Dari 56 tarian istana yang asli, hanya sedikit yang
menjadi terkenal saat ini.

Cheoyongmu (Tari Topeng) dari Kerajaan Silla, Hakchum (Tari Bangau) dari Kerajaan Goryeo,
dan Chunaengjeon (Tarian Burung Bulbul di Musim Semi) dari Dinasti Joseon – seluruh
tarian ini telah dianggap sebagai ”Kepemilikan Budaya Non-Material”
(Intangible Cultural Properties) oleh Pemerintah sebagai upaya untuk mendukung
keberlangsungan hidupnya.

Para penari profesional telah memperoleh gelar ”"Harta Milik Budaya Manusia”"
(Human Cultural Properties), gelar tertinggi yang diberikan pada para pakar seni
dan kerajinan tradisional.

Berkembangnya tarian modern di Korea terutama disebabkan oleh para pelopor seperti
Jo Taek-won dan Choe Seung-hui yang aktif selama masa penjajahan Jepang.
Menyusul kemerdekaan Korea, Perusahaan Grup Balet Korea didirikan pada tahun 1946
sebagai organisasi pertama yang menampilkan pertunjukan balet.


Rain
Penyanyi, penari, model, dan aktor populer


Balerina Kang Sue-jin dengan Stuttgart Ballet
Musik Barat didengar untuk pertama kalinya di Korea dengan diperkenalkannya buku nyanyian
Kristen pada tahun 1893, dan mulai diajarkan di sekolahsekolah pada tahun 1904.
Changga, suatu jenis lagu baru dinyanyikan dengan iringan melodi musik Barat,
berkembang pesat di seluruh Korea.

Ketika Korea mengalami perubahan-perubahan besar yang disebabkan oleh dibukanya
Korea secara paksa terhadap pengaruh Barat dan penjajahan Jepang yang berlangsung
lama, changga dinyanyikan untuk memperkuat rasa cinta tanah air serta hasrat akan
kemerdekaan dan suatu wujud budaya yang baru. Pada tahun 1919, Hong Nanpa membuat
komposisi Bongseonhwa (Jangan Sentuh Aku) dalam bentuk changga.

Setelah Korea meraih kemerdekaan nasional pada tahun 1945, orkestra bergaya Barat
pertama di Korea diresmikan sebagai Perkumpulan Orkestra Simfoni Korea
(Korea Symphony Orchestra Society).

Kini terdapat hampir 50 orkestra lengkap di Seoul dan di propinsipropinsi di Korea.
Kini jumlah musisi Korea yang tampil di luar negeri semakin meningkat dan berhasil
memperoleh pengakuan dari para penikmat konser serta meraih penghargaan -
penghargaan bergengsi pada kompetisi-kompetisi internasional.
Di antara para musisi terkenal tersebut adalah Trio Chung, yang terdiri dari konduktor-pianis
Chung Myung-whun, pemain celo Chung Myung-wha, dan pemain biola Chung Kyung-wha.

Di antara para penyanyi, penyanyi soprano Jo Su-mi,Shin Young-ok, dan Hong Hye-gyong
telah mampu membuat kehadiran mereka dihargai dalam komunitas musik internas ional.
Merek a telah memainkan peranperan utama dalam produksiproduksi Opera Metropolitan
di New York serta pertunjukanpertunjukan lain yang terkenal, di samping melakukan rekaman
untuk perusahaan-perusahaan musik terkenal di dunia.

Pada bulan Agustus 1997, “Kaisar Wanita Terakhir,” sebuah pertunjukan musikal yang
menggambarkan tahun-tahun terakhir monarki Korea dan Kaisar Wanita Myeongseong,
ditampilkan di New York serta memperoleh pengakuan luas dari pers Amerika.
Pertunjukan musikal ini, yang berbentuk sebuah kisah kepahlawanan (epic tale),
dianggap telah memberikan kesempatan yang berharga demi memperkenalkan
sejarah dan budaya Korea di luar negeri.


Penyanyi Jo Su-mi


Konduktor-pianis Chung Myung-whun

Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan musik dan seni pertunjukan
tradisional Korea, Pusat Nasional untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea
(National Center for Korean Traditional Performing Arts) didirikan pada tahun 1951.

Pemerintah mendirikan Universitas Seni Nasional Korea pada tahun 1993 dengan tujuan
memberikan pendidikan seni kelas dunia serta melatih seniman-seniman profesional.
Universitas ini memiliki enam fakultas: Musik, Drama, Tari, Seni Visual, Film & Multimedia,
serta Seni Tradisional Korea. Pusat-pusat seni baik umum maupun swasta,
seperti Pusat Seni Seoul dan Pusat Seni LG, telah memperkenalkan berbagai macam
pertunjukan dari seluruh dunia untuk dinikmati oleh masyarakat Korea.

Sejak tahun 2004, anggota Network Festival Seni Pertunjukan Korea telah bertukar informasi
mengenai seni pertunjukan, festival-festival yang menjadi objek penelitian, bersama-sama
mengundang pertunjukan-pertunjukan asing, serta bersama-sama membuat produksi.
Didirikan pada tahun 2005, Pasar Seni Pertunjukan (Performing Arts Market – PAMS) di Seoul
telah menjadi platform untuk mempromosikan perusahaanperusahaan seni pertunjukan Korea
(Korean Performs Art Companies) secara efektif pada pada wilayah domestik maupun internasional.


Kaisar Wanita Terakhir Sebuah pertunjukan musikal yang menggambarkan
kematian tragis sistem monarki di Korea serta Kaisar Wanita Myeongseong


Tari topeng, atau talchum, adalah suatu bentuk drama rakyat yang dinikmati
oleh rakyat biasa. Drama Madanggeuk (Teater Terbuka) bagian dari Dongnae Yaryu
(Pertunjukan Teater Terbuka)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nihon buyo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nihon buyō
Nihon buyō (日本舞踊?, tari Jepang) adalah terjemahan bahasa Jepang untuk istilah bahasa Inggris Japanese dance. Istilah "buyō" pertama kali diperkenalkan oleh budayawan Tsubouchi Shōyō dan Fukuchi Genichirō yang yang mengacu pada dua kelompok besar tari klasik Jepang: mai (?) dan odori (?).
Mai adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan seluruh bagian telapak kaki yang tidak pernah diangkat melainkan diseret-seret (suriashi), walaupun kadang-kadang ada juga gerakan menghentakkan kaki. Gerakan tari bisa dilakukan dengan berputar di dalam ruang gerak yang sempit atau seluruh panggung sebagai ruang gerak. Jenis-jenis tari yang tergolong ke dalam Mai: Kagura, Bugaku, Shirabyōshi, Kusemai, Kōwakamai, Noh (Nōgaku), Jiutamai.
Odori adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan kaki yang dapat bergerak bebas disertai hentakan kaki untuk mengeluarkan suara, ditambah gerakan tangan yang disesuaikan dengan ritme musik. Nenbutsu Odori dan Bon Odori merupakan contoh tari Jepang yang disebut Odori.

[sunting] Aliran

Pada saat ini ada sekitar 200 aliran tari Jepang, dengan 5 aliran utama sebagai berikut:
Didirikan tahun 1849 oleh Hanayagi Jusuke yang berguru kepada Nishikawa Senzō IV. Hanayagi Jusuke adalah seorang koreografer ternama untuk Kabuki-buyō (tari yang dilakukan sewaktu pertunjukan Kabuki). Hanayagi-ryū merupakan aliran nihon buyō terbesar di Jepang berdasarkan jumlah murid dan mempunyai Natori sebanyak 15.000 orang. Natori adalah sebutan untuk penari senior yang lulus ujian, menerima "nama panggung" dari guru, dan kadang-kadang diberi hak untuk mengajar.
Didirikan oleh Fujima Kanbē di sekitar tahun 1704-1710. Fujima Kanemon III mendirikan aliran cabang yang disebut Matsumoto-ryū.
Didirikan di tahun 1893 oleh Hanayagi Yoshimatsu yang merupakan murid Hanayagi Jusuke. Setelah mendirikan Wakayagi-ryū, Hanayagi Yoshimatsu mengganti nama menjadi Wakayagi Yoshimatsu. Aliran ini terkenal dengan gerakan tangan yang banyak dan elegan.
Dimulai sejak zaman Genroku oleh Nishikawa Senzō II. Aliran ini mempunyai sejarah lebih dari 300 tahun dan sekarang sudah mencapai generasi ke-10.
Didirikan oleh seorang koreografer sekaligus aktor kabuki terkenal bernama Bando Mitsugoro III, putra dari Bando Mitsugoro I.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Free Angel ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Free Angel ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Free Angel ani Cursors at www.totallyfreecursors.com